c.
Perbedaan
mukmin fasiq dan dzalim dengan kafir
1) Orang
Fasik:
Orang fasik adalah seorang muslim
yang secara sedar melanggar ajaran Allah (Islam) atau dengan kata lain orang
tersebut percaya akan adanya Allah, percaya akan kebenaran Islam yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW tetapi dalam tindak perbuatannya mereka mengingkari
terhadap Allah SWT dan hukumNya, selalu berbuat kerosakan dan kemaksiatan.
Firman Allah SWT:
tûïÏ%©!$# tbqàÒà)Zt yôgtã «!$# .`ÏB Ï÷èt/ ¾ÏmÉ)»sWÏB tbqãèsÜø)tur !$tB ttBr& ª!$# ÿ¾ÏmÎ/ br& @|¹qã crßÅ¡øÿãur Îû ÇÚöF{$# 4 Í´¯»s9'ré& ãNèd crçÅ£»yø9$# ÇËÐÈ
“(yaitu) orang-orang yang melanggar Perjanjian
Allah sesudah Perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah
(kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi.
mereka Itulah orang-orang yang rugi.”
Terdapat
celaan yang keras bagi mereka yang tidak menerapkan hukum selari dengan hukum
Allah Subhanahu Wa Taala. Allah Subhanahu Wa Taala telah berfirman:
ö/ä3ósuø9ur ã@÷dr& È@ÅgUM}$# !$yJÎ/ tAtRr& ª!$# ÏmÏù 4 `tBur óO©9 Nà6øts !$yJÎ/ tAtRr& ª!$# y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd cqà)Å¡»xÿø9$# ÇÍÐÈ
“Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil,
memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa
tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu
adalah orang-orang yang fasik.”
2) Orang Zalim :
Zalim (Arab: ظلم, ) dalam ajaran Islam adalah meletakkan
sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya. Orang yang berbuat zalim disebut zalimin
dan lawan kata dari zalim adalah adil. Orang zalim sama seperti orang fasik yaitu
seorang muslim yang secara sedar melanggar ajaran Allah (Islam) atau dengan
kata lain orang tersebut percaya akan adanya Allah, percaya akan kebenaran
Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW tetapi dalam tindak perbuatannya
mereka mengingkari terhadap Allah SWT dan hukumNya, dan melakukan aniaya kepada
orang lain. Sering membuat kerosakan di muka bumi.
Kalimat zalim boleh juga digunakan
untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat
orang dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan,
kemusnahan harta benda, ketidak adilan dan banyak lagi pengertian yang dapat
diambil dari sifat zalim tersebut, yang mana pada dasarnya sifat ini merupakan
sifat yang keji dan hina, dan sangat bertentangan dengan akhlak dan fitrah
manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan. Dalam hadis
shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Sirin, Nabi Muhammad pernah mengatakan
bahawa, "Di antara bentuk kezaliman seseorang terhadap saudaranya adalah
apabila ia menyebutkan keburukan yang ia ketahui dari saudaranya dan
menyembunyikan kebaikan-kebaikannya." (Hadis shahih riwayat Ibnu Sirin). Dari
kisah Abu Dzar Al-Ghifari dari Rasulullah sebagaimana ia mendapat wahyu dari
Allah bahwa Allah berfirman: "Wahai hambaku, sesungguhya aku telah
mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya
(kezaliman itu) di antara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku
zalim." (Hadis riwayat Imam Muslim No.24 dalam buku Arba'in an-Nawawi.) Dalam
hadis lain Nabi SAW bersabda maksudnya : "Takutlah kalian akan kezaliman
karena kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat." (Hadis riwayat Imam
Muslim dari Jabir bin Abdullah.) Firman Allah Subhanahu Wa Taala :
$oYö;tFx.ur öNÍkön=tã !$pkÏù ¨br& }§øÿ¨Z9$# ħøÿ¨Z9$$Î/ ú÷üyèø9$#ur Èû÷üyèø9$$Î/ y#RF{$#ur É#RF{$$Î/ cèW{$#ur ÈbèW{$$Î/ £`Åb¡9$#ur Çd`Åb¡9$$Î/ yyrãàfø9$#ur ÒÉ$|ÁÏ% 4 `yJsù X£|Ás? ¾ÏmÎ/ uqßgsù ×ou$¤ÿ2 ¼ã&©! 4 `tBur óO©9 Nà6øts !$yJÎ/ tAtRr& ª!$# y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqßJÎ=»©à9$# ÇÍÎÈ
“Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di
dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata,
hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka
(pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka
melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan
perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang
yang zalim.”
Orang
zalim masih percaya hukum-hukum Allah SWT tetapi dia masih melaksanakan
hukum-hukum selain daripada hukum Allah SWT.
3) Orang Kafir
Kafir (bahasa Arab كافر kāfir;) secara harfiah bermaksud orang
yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Dalam agama Islam untuk
merujuk kepada orang-orang yang syirik kepada Allah SWT. Kafir berasal
dari perkataan kufur yang bermaksud ingkar atau menolak. Akidah orang kafir
telah rosak dan dia menyekutukan Allah SWT dengan benda-benda lain selain
daripada Allah SWT. Kufur at-tauhid (Menolak tauhid): Di tujukan kepada mereka
yang menolak bahawa Tuhan itu satu. Firman Allah SWT:
¨bÎ) úïÏ%©!$# (#rãxÿx. íä!#uqy óOÎgøn=tæ öNßgs?öxRr&uä ÷Pr& öNs9 öNèdöÉZè? w tbqãZÏB÷sã ÇÏÈ
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja
bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak
juga akan beriman.”
Terdapat celaan yang keras bagi
mereka yang tidak melaksanakan hukum selari dengan hukum Allah Subhanahu Wa
Taala. Allah Subhanahu Wa Taala telah berfirman:
!4 `tBur óO©9 Oä3øts !$yJÎ/ tAtRr& ª!$# y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbrãÏÿ»s3ø9$# ÇÍÍÈ
“....Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut
apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.”
Ulama telah membuat tafsiran bahawa
sesiapa yang tidak berhukum dengan hukum yang diturunkan oleh Allah SWT dan
mereka mengatakan bahawa hukum Islam tidak sesuai dan ketinggalan zaman maka
mereka akan jatuh kafir (murtad). Firman Allah Taala;
¨bÎ) ©!$# w ãÏÿøót br& x8uô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótur $tB crß Ï9ºs `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8Îô³ç «!$$Î/ ôs)sù ¨@|Ê Kx»n=|Ê #´Ïèt/ ÇÊÊÏÈ
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain
syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”
Komentar
Posting Komentar