1. Al-Hadits
a)
عَنْ مُعَاذٍ - رضى الله عنه - قَالَ : كُنْتُ رِدْفَ
النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم عَلَى حِمَارٍ يُقَالُ لَهُ عُفَيْرٌ ، فَقَالَ : يَا مُعَاذُ ، هَلْ
تَدْرِى حَقَّ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ ؟ وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ ؟ قُلْتُ : اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ.
قَالَ فَإِنَّ حَقَّ
اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلاَ يُشْرِكُوا بِه
شَيْئاً ، وَحَقَّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ أَنْ لاَ يُعَذِّبَ مَنْ
لاَ يُشْرِكُ بِهِ
شَيْئاً فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَفَلاَ أُبَشِّرُ بِهِ النَّاسَ
؟ قَالَ: لاَ تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا
Dari Mu’adz
radhiyallahu 'anhu ia berkata, “Aku pernah dibonceng Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam di atas sebuah keledai yang bernama ‘Ufair, lalu Beliau bersabda,
“Wahai Mu’adz, tahukah kamu hak Allah yang wajib dipenuhi hamba-hamba-Nya? Dan
apa hak hamba yang pasti dipenuhi Allah?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya hak Allah yang wajib dipenuhi
hamba adalah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu, dan hak hamba yang pasti dipenuhi Allah adalah Dia tidak akan mengazab
orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu.” Aku berkata, “Wahai
Rasulullah, bolehkah aku beritahukan kabar gembira ini kepada manusia?” Beliau
menjawab, “Tidak perlu kamu sampaikan, nanti mereka akan bersandar." (HR.
Bukhari dan Muslim)
b)
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنِ النَّبِىِّ صلى
الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّداً
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ ، أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ ، وَرُوحٌ مِنْهُ ،
وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
Dari Ubadah bin Ash
Shaamit radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Barang siapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah saja tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad
adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, demikian pula bersaksi bahwa Isa adalah hamba
Allah dan utusan-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan
dengan tiupan ruh dari-Nya, dan bersaksi bahwa surga adalah benar dan neraka
adalah benar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga bagaimana pun amal
yang dikerjakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
c)
عَنْ مَحْمُودِ بْنِ
لَبِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ
أَخْوَفَ مَا
أَخَافُ عَلَيْكُمْ
الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ
قَالَ
الرِّيَاءُ إِنَّ
اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُولُ يَوْمَ تُجَازَى الْعِبَادُ بِأَعْمَالِهِمْ
اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ
كُنْتُمْ تُرَاءُونَ
بِأَعْمَالِكُمْ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً.
Dari Mahmud bin Labid ia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang paling
aku takuti menimpa kamu adalah syirk kecil.” Para sahabat bertanya, ”Wahai
Rasulullah, apa syirk kecil itu?” Beliau menjawab, “Riya (beramal agar dipuji
manusia). Sesungguhnya Allah Tabaaraka wa Ta'aala akan berfirman pada hari
manusia dibalas dengan amalnya, “Pergilah kamu kepada orang-orang yang kamu
riya’ (kepada mereka) dengan amalmu di dunia. Lihatlah! Apakah kamu mendapatkan
balasan dari mereka.” [HR. Ahmad, dan dinyatakan shahih oleh Al
Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 1555].
d)
عَنْ جَابِرِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ مَنْ
لَقِيَ اللَّهَ لَا
يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَقِيَهُ يُشْرِكُ بِهِ دَخَلَ
النَّارَ
Dari Jabir bin Abdullah ia
berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa bertemu Allah dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu, maka dia masuk surga, dan barang siapa yang bertemu dengan-Nya dalam
keadaan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, maka ia akan masuk neraka.”
[HR. Muslim].
e)
عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى
لِأَهْوَنِ أَهْلِ
النَّارِ عَذَابًا لَوْ كَانَتْ لَكَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا أَكُنْتَ
مُفْتَدِيًا بِهَا فَيَقُولُ
نَعَمْ فَيَقُولُ قَدْ
أَرَدْتُ مِنْكَ أَهْوَنَ مِنْ هَذَا وَأَنْتَ فِي صُلْبِ آدَمَ أَنْ لَا تُشْرِكَ
أَحْسِبُهُ قَالَ
وَلَا أُدْخِلَكَ النَّارَ فَأَبَيْتَ إِلَّا الشِّرْكَ
Dari Anas bin Malik, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Beliau
bersabda: Allah Tabaaraka wa Ta'aala berfirman kepada penghuni neraka yang
paling ringan azabnya, “Jika seandainya dunia serta seisinya milikmu, maukah kamu
menebus dirimu dengannya?” Ia menjawab, “Ya.” Allah berfirman, “Sungguh, Aku
telah menginginkan darimu yang lebih ringan dari itu ketika kamu masih di
tulang shulbi Adam, yaitu agar kamu tidak berbuat syirk –rawi hadits ini
berkata, “Saya kira Beliau menyebutkan pula firman-Nya (dalam hadits qudsi
ini), “Dan Aku tidak akan memasukkan kamu ke neraka. Tetapi kamu tidak
menginginkan selain berbuat syirk.” [HR. Muslim].
Komentar
Posting Komentar